Ruangan
cetak Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) Samsat Depok kondisinya
sudah tidak memadai. Pasalnya didalam ruangan berukuran 5x6 meter saat
ini telah dipenuhi tumpukan stok TNKB yang belum terpakai, Empat mesin
cetak, meja, dan alat kelengkapan cetak lainnya.Dari pantauan
diruang TNKB terlihat seperti gudang. Tumpukan stok TNKB hampir memenuhi seluruh
ruangan, bahkan tingginya hampir mencapai plafon ruangan. Petugas pun
tidak leluasa untuk bergerak, karena ruangan sudah sangat sempit dan
sumpek.
Menurut Baur Matrial TNKB Samsat Depok, Aipda Markuwat. Sudah
selayaknya dibuatkan gudang khusus untuk menyimpan stok TNKB, sehingga
tidak menumpuk di ruang cetakan plat nomor dan mempersempit ruangan.
Namun demikian, tegas Markuwat, pihaknya tetap berupaya
melayani wajib pajak secara maksimal. Setiap harinya cetak plat nomor
di Samsat Depok mencapai 300 hingga 400 pemohon plat nomor. Jumlah
tersebut di dominasi untuk plat nomor kendaraan baru yang mencapai 200
plat nomor. Sedangkan sisanya sebanyak 100 plat nomor di peruntukkan
bagi wajib pajak yang memperpanjang STNK lima tahun.
Saat ini, lanjut
Markuwat, stok TNKB yang belum terpakai sebanyak 101292 plat. Terdiri
plat kendaraan roda dua sebanyak 83.576 plat, dan plat kendaraan roda
empat sebanyak 17.716 plat."Stok plat ini bisa untuk cadangan hingga
enam bulan kedepan."ungkapnya.
Markuwat menambahkan, bagi wajip pajak
yang ingin mengajukan plat nomor harus membawa surat tanda lunas pajak
dari dispenda dengan melampirkan STNK aslinya,"Pengajuan plat nomor
dilihat dari bukti pelunasan pajak, di kwitansi pelunasan tertera
pembayaran plat,"katanya.
Sedangakan pengajuan untuk plat nomor plat
nomor rusak dan hilang harus mengajukan ke
Polda Metro Jaya . Hal itu dilakukan karena terkait dengan masalah
setoran penerimaan bukan pajak, yaitu biaya pembuatan plat nomor asli
yang berlogo wing lantas,"Wajib pajak harus memiliki plat nomor asli
yang berlogo lantas, jadi jangan membuat plat nomor di pinggir jalan
yang tidak berlogo,"jelasnya.(wandy)