Mendekati
lebaran, jumlah pengunjung di Samsat Depok makin hari kian meningkat
dan lebih ramai dari biasanya. Kondisi itu tentu saja berdampak pada
pengunjung, khususnya masalah parkir kendaraan yang tidak tertampung di
lingkungan Samsat."Area parkir Samsat Depok sudah overload, seharusnya
ditambah agar wajib pajak merasa nyaman saat mengurus perpanjangan STNK.
Saya terpaksa parkir diluar karena tidak kebagian,"terang Rudi, salah
satu wajib pajak, kemarin.
Menurut
Rudi, management Samsat Depok khususnya Dinas Pendapatan Derah Provinsi
Jawa Barat harus segera mencarikan solusinya agar wajib pajak dapat
memarkir kendaraannya dengan
aman dan tenang saat mengurus perpanjangan STNK. Terkadang ada juga
wajib pajak yang tidak bisa parkir di dalam Samsat karena penuh. Mereka
terpaksa parkir di luar dan jauh dari pengawasan."Kalau harus parkir di
luar area Samsat, saya khawatir masalah keamanan kendaraan,"ujarnya.
Demikian
juga dengan kondisi area parkir roda empat, seiring semakin
bertambahnya jumlah pemilik kendaraan khususnya kendaraan roda empat.
Maka dengan sendirinya daya tampung parkir semakin sesak terutama saat
kondisi pengunjung sedang ramai."Area parkir mobil di Samsat Depok sudah
harus di perluas,"kata Bambang salah satu wajib pajak dari kecamatan
Beji yang sedikit kerepotan saat akan memarkir kendaraannya di area
parkir cek fisik.
Hal yang sama juga
dikatakan Eddy, wajib pajak dari kecamatan Pancoran Mas. Ia mengatakan
terpaksa harus memarkir kendaraan roda duanya di area parkir Balai
Rakyat yang berada di luar
Samsat Depok. Hal itu dilakukan karena area parkir di Samsat Depok
sudah penuh."Saya terpaksa parkir di Balai Rakyat mas, karena parkir di
samsat penuh,"ujarnya.
Dari data yang
dihimpun, jumlah pengunjung Samsat Depok setiap harinya mencapai 100
hingga 1200 wajib pajak. Sedangkan area parkir Samsat Depok hanya mampu
menampung 400 kendaraan roda dua, dan puluhan kendaraan roda empat.