Razia gabungan ini dikhususkan menindak para pengendara yang belum melunasi pajak kendaraannya dan merupakan program rutin Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Jawa Barat dalam upaya mengurangi angka Kendaraan yang belum melakukan daftar ulang (KTMDU).
Menurut Kasi Penerimaan dan Penagihan Samsat Cinere, Abdurahman. Razia ini difokuskan bagi penunggak pajak khususnya yang berada di wilayah kerja Samsat Cinere. Jadi, katanya tidak semua kendaraan yang lewat diberhentikan, seperti kendaraan plat B DKI Jakarta, Tangerang, dan Bogor."Razia tahun ini hanya difokuskan untuk kendaraan wilayah Cinere saja, hal ini untuk memudahkan pendataan penunggak pajak,"ujar pria yang biasa disapa Dudu itu.
Bagi penunggak pajak yang terjaring razia, lanjut Dudu, akan di data dan diminta untuk melunasi pajak kendaraan bermotornya saat itu juga. Namun jika wajib pajak belum siap, maka dibuatkan surat pernyataan kesanggupan membayar dengan menahan notice pajaknya."Bagi wajib pajak yang siap membayar saat itu juga telah kami sediakan bus Samsat keliling (Samling). Pembayaran dilakukan di loket samling,"terangnya.
Dudu berharap dengan digelarnya razia ini jumlah penunggak pajak di Samsat Cinere bisa berkurang. Selain razia, ujar Dudu, dilakukan juga penelusuran melalui kerjasama pihak kelurahan, dan penelusuran secara door to door."Saat ini jumlah penunggak pajak mencapai 50 ribuan, dengan razia ini paling tidak bisa berkurang 10-20 persen,"tandasnya.
Dari razia yang digelar selama dua jam itu, tercatat sebanyak 20 pengendara terpaksa mengisi surat keterangan sanggup bayar, 10 pengendara bayar ditempat melalui samling, dan selebihnya pengendara taat pajak atau kendaraan luar daerah yang ikut terjaring.
Turut membantu pelaksanaan razia tersebut, anggota Samsat Cinere, Penanggung jawab Jasa Raharja Rheza Amaldo beserta timnya, dan sejumlah anggota Satlantas Polresta Depok
