Setelah datanya muncul, petugas akan mencocokkan identitas fisik KTP dengan data di komputer. Jika data cocok maka berkas bisa diproses."Dengan sistem komputerisasi itu, paling tidak dapat meminimalisir peredaran KTP palsu."tuturnya.
Menurut dia, bagi wajib pajak yang memiliki e-KTP, namun NIK nya tidak terigister di data base maka identitasnya tidak akan tampil di monitor komputer. Dengan demikian, berkasnya tidak dapat kami proses karena identitasnya tidak ditemukan di komputer."bisa juga KTP itu dicurigai palsu, karena itu berkas tidak bisa diproses."katanya.
Sebelumnya Petugas Loket online DKI Jakarta, Bripka Topik menemukan e-KTP yang tidak bisa dicocokkan datanya dengan di komputer. Fisik KTP terlihat asli dan masih seperti baru. Namun ketika nomor NIK KTP tersebut dimasukkan ke data base komputer, ternyata dimonitor tidak tampil identitas apaupun alias kosong."Sudah tiga kali kita cocokkan NIK nya di komputer, tetap saja tidak tampil. Terpaksa prosesnya kita tunda dulu dan berkasnya kita kembalikan ke wajib pajak."ungkapnya.(wandy)
