Mengantisipasi kecelakaan yang disebabkan oleh kebocoran gas elpiji 3 kg, anggota kepolisian Samsat Jakarta Timur mendapat pengetahuan tentang cara penanganan dan pengamanan kebocoran gas elpiji melalui kegiatan demo yang diadakan petugas Pertamina di area parkir Samsat Jakarta Timur, Jum’at (5/8). Demo penanganan kebocoran gas ini diikuti seluruh anggota khususnya bagi anggota yang sudah berkeluarga dan menggunakan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram.
Dalam peragaan tersebut, petugas pertamina memperagakan bagaimana cara menggunakan kompor elpiji 3 kg yang baik dan benar. Mulai dari cara pemasangan regulator, selang penghubung, juga penggunaan dasar kompor elpiji. Anggota juga diberikan penjelasan penanganan jika elpiji mengalami kebocoran. “ elpiji adalah gas yang tidak berbau, berwarna, dan tidak beracun. Pertamina sengaja menambahkan zat merkaptan agar berbau. Jadi bila tercium bau gas, segera buka semua ventilasi ruangan, tutup kran regulator, dan lepas regulator dari tabung gas,” lanjut petugas demo.
Dalam kesempatan itu, Kanit STNK Samsat Jakarta Timur, AKP Apip Ginanjar Sik mengatakan demo penanganan dan pengamanan kebocoran gas elpiji yang dilakukan di intansinya dinilai sangat bermanfaat bagi seluruh anggota dan pegawai Samsat Jakarta Timur. Menurut Kanit, banyak anggotanya yang belum tahu tata cara penangangan apabila terjadi kebocoran gas elpiji ditempat tinggalnya. Hal itu disebabkan kesibukan anggota selama menjalankan tugas.”Anggota berangkat pagi pulang malam, bagaimana mereka tahu masalah gas elpiji,”ujar Apip.
Oleh karena itu, Kanit mengimbau kepada anggotanya untuk berhati-hati dalam penggunaan gas eklpiji di rumah.”Gunakan sesuai dengan prosedur yang ditentukan demi keselamatan kita dan keluarga,”sarannya.(wandy)