Pedagang di Kantin Samsat Cinere mengeluh

0 komentar


Depok - Sejumlah pedagang makanan dan minuman di Kantin Samsat Cinere mengeluhkan sepinya pengunjung yang mengakibatkan omset mereka menurun drastis. Omset penjualan mereka tidak seperti ketika berdagang di Samsat Cinere gedung lama,"Saat digedung lama penjualan lumayan, sekarang di gedung baru omsetnya menurun,"kata Juliana salah satu pedagang di kantin Samsat Cinere, Selasa (23/6).
Menurutnya, saat berdagang di gedung lama (Ruko) omsetnya penjualannya bisa mencapai Rp400 ribu perhari, Namun sejak menempati kantin di gedung baru Samsat Cinere omset penjualannya menurun drastis hingga 50 persen."Sekarang omsetnya paling bagus sebesar Rp200 ribu, itupun kalau situasi sedang ramai."kata Juliana yang mengaku menyewa kantin di Samsat Cinere seharga Rp200 ribu perbulan.
Hal yang sama juga dikatakan , Rudi pedagang mie ayam di kantin Samsat Cinere. Ia mengaku dalam sehari hanya bisa memperoleh uang sebesar Rp50 ribu saja. Omset tersebut sebenarnya tidak bisa menutupi modal yang dikeluarkannya."Untungnya saya punya dagangan di tempat lain, jadi bisa saling menutupi,"ujar Rudi yang sudah dua bulan berjualan di kantin Samsat Cinere.
Rudi dan teman-temannya menginginkan agar para wajib pajak yang datang dapat diarahkan untuk parkir kendaraannya di belakang gedung Samsat, sehingga seluruh wajib pajak yang datang mengetahui keberadaan kantin. Saat ini, kata Rudi, wajib pajak memarkir kendaraannya di fokuskan di depan, sementara area parkir di belakang hanya di peruntukkan bagi wp yang ingin melakukan cek fisik dan parkir kendaraan milik pegawai. Pada umumnya wajib pajak tidak mengetahui keberadaan kantin di belakang gedung."Kami menginginkan parkir motor wp bisa dialihkan ke belakang,"harap Rudi yang diamini lima pedagang lainnya.
Menyikapi permasalah tersebut, salah satu petugas parkir yang tidak mau disebutkan namannya, menjelaskan pernah dilakukan uji coba memindahkan parkir kendaraan di belakang gedung, namun dampaknya sangat merepotkan. Diantaranya adalah masalah pengawasan dan pengaturan kendaraan yang tidak efisien dan merepotkan."Kami sulit mengawasi kendaraan wp, karena parkirnya ada yang di belakang dan disamping."jelasnya.
Selain itu, para wajib pajak merasa keberatan dengan diarahkannya parkir ke belakang gedung. WP menilai terlalu jauh jika parkir kendaraan harus di belakang, sementara untuk pengurusan ke ruang pelayanan wp harus balik lagi ke arah depan,"wajib pajak banyak yang keberatan kalau parkir di belakang,"tandasnya.
Dari hasil pantauan, terlihat aktivitas pedagang di kantin Samsat Cinere hanya duduk-duduk sambil mengobrol saja, tidak satupun wajib pajak yang datang berkunjung. Padahal di kantin tersebut tersedia beraneka ragam jajanan mulai dari minuman dingin, kopi, rokok, nasi rames, mie ayam, soto serta gado-gado tuan "Takur".(wandi)
Share this article :
 
Support : Creating Website | Deddy Djumhana | Suwandi Sikun
Copyright © 2011. Samsat Terkini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Deddy Djumhana
Proudly powered by Denard Pro Templet