Petugas cetak TNKB di Samsat Depok terancam penyakit sesak nafas dan batuk

0 komentar


Lima Petugas pencetak Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) di Samsat Depok terancam mengidap penyakit sesak nafas, batuk-batuk serta infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa). Soalnya selama empat tahun mereka bekerja, oksigen yang di butuhkan untuk bernafas di ruangan cetak TNKB telah terkontaminasi dengan bau yang dihasilkan dari bahan cat dan thinner. Sementara perusahaan tempat mereka bekerja (Pemenang tender TNKB) tidak pernah memberikan jaminan kesehatan atau pengobatan bagi karyawannya."Kami kurang mendapat perhatian terutama untuk jaminan kesehatan."kata Burhan didampingi ke empat rekannya Gunawan, Maman, Wajudi, dan Tri P di ruang cetak TNKB Samsat Kota Depok, Selasa (5/4).
Burhan menjelaskan, untuk mengantisipasi masalah tersebut, dirinya telah berupaya melakukan pencegahan dan perawatan sendiri agar terhindar dari gejala sesak nafas dan batuk-batuk."Kami menjaga sendiri kondisi kesehatan dengan cara minum susu dan minuman isotonik setiap hari."jelas Burhan yang mengaku pernah dirawat akibat sesak nafas dan batuk-batuk selama tiga hari.
Namun, kata Burhan, biaya yang harus dikeluarkan untuk mengkonsumsi susu dan minuman isotonik dalam sebulan bisa mencapai Rp200ribu, sementara gaji yang diterima hanya sebesar Rp400ribu, ditambah uang makan Rp15ribu perhari. Dengan demikian gaji yang diterima dalam sebulan hanya mencapai Rp725ribu perbulannya."gaji yang kami terima pun tidak sesuai UMR,"ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan, Tri. Menurut dia, selama empat tahun bekerja sama sekali tidak ada jaminan kesehatan dari perusahaan. Beberapa kali dirinya mengajukan permohonan bantuan kesehatan namun tidak ada tanggapan dari perusahaan. Sementara biaya untuk sekali periksa ke dokter saat sesak nafas dan batuk-batuk sebesar Rp150ribu."Saya tidak mampu untuk periksa ke dokter, paling saya periksa ke Puskesmas aja,"ungkapnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Bintara Matrial (Bamat) Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) Samsat Kota Depok, Aipda Markuat SH, menyarankan agar rekanan pemenang tender TNKB mendatang memperhatikan masalah jaminan kesehatan dan kesehjateraan karyawannya. Selain itu, sarana dan fasilitas ruang cetak TNKB yang merupakan tanggung jawab perusahaan pemenang tender harus di lengkapi fentilasi yang cukup memadai untuk sirkulasi udara."Paling tidak di dalam ruangan cetak TNKB di pasang 4 unit Hexosfan untuk menyedot bau dari bahan cat dan thinner tersebut,"saran Markuat yang mengaku selalu minum air kelapa hijau dan soda susu untuk mengantisipasi gejala sesak nafas dan batuk-batuk.(Wandi)
Share this article :
 
Support : Creating Website | Deddy Djumhana | Suwandi Sikun
Copyright © 2011. Samsat Terkini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Deddy Djumhana
Proudly powered by Denard Pro Templet