Hari Kedua, 763 Kendaraan Terjaring Razia Gabungan Samsat Depok

Hari kedua pelaksanaan razia gabungan Samsat Depok terhadap penunggak pajak berhasil menjaring 763 kendaraan. Razia yang digelar di area Grand Depok City melibatkan 10 anggota Satlantas Polres, pegawai dispenda, kepolisian Samsat Depok, dan Jasa Raharja.
Menurut Kasi Penerimaan dan Penagihan Samsat Depok, H.E  Iwa Sudrajat. Dari ratusan pengendara yang terjaring, tidak semuanya masuk dalam kategori penunggak pajak.  Pengendara yang terjaring bervariasi,  ada yang tertib pajak, membayar pajak kendaraan di wilayah lain, dan beberapa pelanggaran berlalu lintas.”Kita hanya menertibkan para penunggak pajak. Selama dua hari dilakukan razia hasilnya cukup signifikan.”ujar Iwa didampingi Kanitlantas Polsek Cimanggis AKP Sodik dilokasi razia.
Dari hasil razia tersebut, lanjutnya,  puluhan Surat Tanda Nomor Kendaraan  (STNK) dan Surat Ketetapan  Pajak Daerah (SKPD)  terpaksa ditahan karena pengendara menunggak pajak lebih dari satu tahun.  Penahanan STNK dimaksudkan agar  wajib pajak segera melunasi pajak kendaraannya .”Untuk penahanan STNK kita sudah koordinasi dengan Kasatlantas Polres Depok.  Setidaknya kita berikan shockterapi kepada masyarakat agar tidak menunggak pajak.”ungkapnya.
Namun demikian, Iwa mengaku belum puas dengan hasil razia tersebut. Karena itu ia berencana mengajukan program KTMDU ini agar bisa dilakukan secara rutin dan berkala. Beberapa kendala juga menjadi permasalahan  yang harus di evaluasi, seperti keterbatasan anggota dan kendala lainnya.”Program ini sangat bagus, kita akan usulkan agar dibuat rutin dan berkesinambungan.”Tandasnya.
Dari data yang terkumpul selama dua hari razia, tercatat 1600 pengendara terjaring, sekitar 200 wajib pajak mengisi surat pernyataan kesanggupan membayar, dan 50 wajib pajak membayar langsung di lokasi razia melalui layanan bus samsat keliling.
Dian salah satu penunggak pajak saat terjaring razia mengatakan, pajak sepeda motornya  sudah mati selama  empat tahun. Ia beralasan tidak sempat datang ke Samsat karena kesibukkannya.”Selain itu, saya  juga tidak tahu lokasi kantor Samsat ada dimana. Untung juga sih kena razia, jadi saya bisa bayar langsung disini.”jelasnya.(wandy)